Highlight
- Get link
- X
- Other Apps
Labels
Selamat Tahun Baru
Mungkin bagimu kau adalah pecundang ulung yang sedang
berusaha mendapatkan kehidupan. Kau adalah keparat jalanan yang mulai
memikirkan hal-hal yang realistis tentang manisnya hidup. Tapi bagiku kau tidak
begitu. Kau adalah manusia serba bisa yang tidak terampil melihat sekeliling.
Kau adalah manusia dengan sejuta ide brillian yang kurang ahli mengamati
sekitar. Aku memperhatikan setiap celah
tentang dirimu dengan berbekal rasa sok tahu yang sangat tinggi. Aku mempunyai
banyak metode untuk menemukan titik-titik kelemahanmu demi memuaskan entah
bagian mana di diriku.
“Aku pengen beli wedges, biar lebih keliatan cewe,” kataku sembari melihat sepatu converse berwarna biru jeans yang kupakai.
“Iya, beli gih. Biar kamu keliatan tinggi. Hahaha,” katamu tertawa.
Aku hanya tersenyum simpul tanpa tindakan lebih lanjut. Lalu kamu diam.
“Kenapa? Tumben nggak ngomel-ngomel dibilang pendek?,” Matamu tampak serius ingin tahu.
“Males. Cape,” Jawabku tanpa menatapmu.
Kamu bilang setiap orang mempunyai kehidupannya masing-masing. Dan kamu orang pertama yang berkata tidak setiap orang punya kehidupan. Perlu
waktu beberapa detik saat itu, untuk mencerna kalimat macam itu. Kamu mengatakan
hal itu saat langit sedang biru-birunya, dan matamu tidak tau bagaimana terlihat
sayu. Aku pernah mendengar tentang masa lalumu beberapa, tapi dulu bukan urusanku.
Sekarang pun bukan urusanku, tapi apalah arti dari sebuah urusan. Manusia pada
dasarnya memang orang yang paling ingin tahu.
Namun aku bukanlah bagian dari masa lalumu dan kamu adalah
tipe manusia yang memang membatasi keras antara masa lalu dan masa kini. Tidak ada yang
kutemukan dari rasa penasaranku kecuali mendapati dirimu yang mulai banyak
bergaul dengan banyak orang entah sejak kapan.
“Jadi, bicara soal resolusi. Apa resolusimu di tahun 2012 sudah tercapai?”
Ah, lagi-lagi kamu mempertanyakan tentang kehidupanku yang belum ingin kubagi denganmu.
“Nggak tau. Waktu tahun baru aku di keramaian dan nggak sempat bikin resolusi”
“Resolusi kan nggak harus dibuat di awal. Bisa sambil jalan.”
“Aku bukan jenis orang kayak gitu. Yang bisa mikir sambil jalan,”
“Baiklah, kalau begitu apa resolusimu di tahun 2013? Sudah dipikirkan? Kamu menikmati malam tahun di rumah, kan?”
“Nggak ada juga.”
Lalu kamu bangkit dari tempatmu duduk dan bersiap pergi. Masih dengan lekuk senyum yang sama, senyum yang mau tidak mau aku balas dengan senyumku yang tak begitu manis. Aku tahu kau sudah mulai mendapatkan kehidupanmu dari semua senyum yang kau bagi padaku.
“Kalau memang nggak ada resolusi, setidaknya harus ada harapan. Selamat tahun baru ya.”
Comments
Paling banyak dibaca
[ REVIEW ] My Mister: Terima Kasih Ahjussi dan Lee Ji An
- Get link
- X
- Other Apps
[ REVIEW ] Drama Korea A Love So Beautiful Buat Shin Sol-I dan Cha Heon
- Get link
- X
- Other Apps
[ Review ] Drama Korea Itaewon Class: Menjadi Tim Oh Soo Ah
- Get link
- X
- Other Apps
[ REVIEW ] Drama Korea School 2015: Who Are You setelah 7 Kali Menonton
- Get link
- X
- Other Apps
Backpacker ke Singapura - Malaysia dan Hal-hal yang Harus Disiapkan
- Get link
- X
- Other Apps
yak, happy new year mbak elga ;)
ReplyDeletekalimat terakhir bener-bener jadi ending manis di postingan ini. hehe keep writing yaaaa :))
selamat tahun baru juga Din, sukses buat sekolahnya ditahun ini ya :)
ReplyDelete