Highlight
- Get link
- X
- Other Apps
Labels
Move On
Kamu—laki-laki baik hatiku. Datang di saat saat yang tepat, kala hari itu masa depan seperti sudah habis. Dan kamu yang kembali
menyusunnya tanpa berbuat apa-apa. Waktu itu segalanya terasa gelap. Dan kamu datang
memberi garis-garis warna yang baru. Menyajikan lekuk senyum yang tak
habis-habisnya untuk dipandangi.
Karena kamu—saya selalu berusaha menjadi lebih baik lagi
setiap harinya. Saya tahu kamu orang yang baik, dan kamu adalah alasan untuk
terus berusaha merubah yang buruk menjadi baik. Mungkin, saya yang masih belum
cukup baik untuk kamu. Tapi kamu tidak perlu khawatir, bahkan disaat sudah
tidak ada lagi cinta untukmu, saya akan tetap selalu berusaha jadi lebih baik—tidak
akan nakal lagi. Karena saya tahu, kamu tidak suka kalau saya nakal. Saya selalu
ingat itu.
Kamu—adalah inspirasi dalam musim apapun. Saya bisa
merasakan jatuh cinta padamu, saya bisa merasakan patah hati karenamu. Suatu hari
nanti saya ingin berkarya. Dan saya tahu ketika membutuhkan inspirasi harus lari
kemana: kamu. Bahkan hingga nanti sudah tak ada perasaan apa-apa ketika
mengingatmu.
Bahagiamu—entah mengapa membuat lega. Saya egois, tidak
pernah tahu apa yang membuatmu bahagia. Tapi saya tahu perempuan itu
memperlakukanmu dengan baik. Dan kebahagiaan, pasti menyusul sesudahnya.
Saya tidak suka
bukan menjadi yang pertama. Dan kamu sudah melakukan banyak hal tanpa saya. Saya
tidak suka bukan menjadi yang awal untuk segalanya. Dan perempuan itu sudah
terlampau banyak menjadi yang pertama. Saya tidak suka. Dan saya masih
mencintaimu.
Perempuan itu bercerita banyak tentangmu—tentang kalian. Kalian bahagia, saya lega meski sakit terselip di sela-selanya. Bukan ingin merusuh, tapi hanya selalu ingin memastikan kamu baik-baik saja. Dan seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekarang. Saya percaya, pada perempuan yang mencintaimu kali ini.
Kamu—adalah satu-satunya laki-laki yang membuat saya yakin
meski kamu tidak ada di sisi. Kamu mengenali saya, siapa saja laki-laki yang pernah
saya ceritakan. Perasaan itu hanya sementara, beberapa hanya akal-akalan. Saya tahu
dan kamu tidak tahu hanya sama kamu saya merasa yakin untuk menggenggam.
Saya pasrah. Bahkan pada angin yang mengatakan saya dibodoh-bodohi cinta. Di saat saya sudah tidak bisa menemukanmu lagi, saya belum tahu akan pulang ke mana. Saya belum ada tujuan. Tapi saya pergi kali ini. Bukan janji-janji belaka lagi. Bukan karena menyerah—saya bukan tipe orang yang mudah menyerah. Tapi karena saya sudah yakin kamu bahagia dengan perempuan lain.
Karena kamu sudah tidak perlu untuk ditunggu. Akhirnya saya membuka hati-- mengosongkan isinya, seperti perintah teman-teman dan hati kecil saya. Hari ini saya sudah mau menunggu laki-laki lain yang paling sulit dicari di dunia ini: laki-laki
yang bisa membuat saya jatuh cinta lagi. Yang saya nanti-nantikan kedatangannya
di teras rumah.
Semoga kamu bahagia selalu.
Paling banyak dibaca
[ REVIEW ] My Mister: Terima Kasih Ahjussi dan Lee Ji An
- Get link
- X
- Other Apps
[ REVIEW ] Drama Korea A Love So Beautiful Buat Shin Sol-I dan Cha Heon
- Get link
- X
- Other Apps
[ Review ] Drama Korea Itaewon Class: Menjadi Tim Oh Soo Ah
- Get link
- X
- Other Apps
[ REVIEW ] Drama Korea School 2015: Who Are You setelah 7 Kali Menonton
- Get link
- X
- Other Apps
Backpacker ke Singapura - Malaysia dan Hal-hal yang Harus Disiapkan
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment
Berikan komentarmu untuk tulisan ini, yuk! Btw kalau mau komen bisa lewat PC ya :)