Highlight
- Get link
- X
- Other Apps
Labels
Pendakian Pertama: Merbabu Jalur Selo
Tidak pernah diduga pendakian pertama saya adalah
ke Gunung Merbabu. Tidak disangka pendakian pertama saya adalah bersama
orang-orang asing yang belum pernah ditemui. Saya tidak pernah mengira, malam
itu akan melihat bulan bersama teman-teman baru.
Setelah berdoa bersama, rombongan yang
terdiri dari delapan laki-laki dan dua perempuan meninggalkan basecamp memulai
sebuah perjalanan. Jumat itu tepat selepas maghrib, kami menerobos malam dengan
menggunakan cahaya dari senter. Kami berjalan dengan hati-hati karena jalanan
yang sempit, jurang di sisi kanan dan adanya batu maupun batang pohon yang
menghalangi jalan.
Jalanan dari basecamp menuju pos 1 masih
terbilang landai. Energi saya masih cukup jika berjalan dengan medan yang tidak
terlalu tinggi. Pemandangan juga belum terlihat, karena kami berada di tengah
hutan. Jarak tempuh menuju pos 1 sebenarnya tidak begitu lama, tetapi kami
cukup banyak beristirahat. Ketika tiba di pos 1, barulah kami berhenti cukup lama sebelum melanjutkan perjalanan ke
pos 2.
Menuju pos 2, jalanan sudah mulai terjal. Tanjakan
sudah mulai tinggi dan membuat energi saya terkuras. Bahkan setelah pos
bayangan 2, jalanan terus menanjak. Mau tidak mau, kami memakan waktu istirahat
cukup panjang. Berjalan sebentar lalu istirahat. Berjalan lagi, istirahat lagi. Waktu kami
habis banyak menuju pos 2.
Cause you're a sky,
cause you're a sky full of stars
I'm gonna give you my heart
Cause you're a sky, cause you're a sky full of stars
Cause you light up the path
(Coldplay - A Sky Full Of Stars)
Karena sudah sangat malam, kami memutuskan untuk mendirikan tenda di pos 3 atau disebut pos Watu Tulis. Perjalanan dari pos 2 menuju pos 3 lebih tidak main-main. Dari perjalanan sebelumnya, saya merasa perjalanan menuju pos 3 paling melelahkan. Bukit di atas sudah terlihat sangat indah dan seolah-olah terus-menerus memanggil. “Sedikit lagi!”. Teriakan semangat dari teman-teman yang memberi harapan bahwa sebentar lagi kami akan sampai dan segera mendirikan tenda membuat saya terus berjalan. Tetapi semua hanya harapan belaka. Perjalanan terasa sangat lama ketika menuju pos 3. Mungkin karena lelah, mungkin karena ingin segera sampai.
“Hidup itu seperti Gunung, selalu lebih jauh, lebih tinggi dan lebih berat medannya daripada yang terlihat,” – Hendri Agustin.
Begitu sampai di pos 3 atau pos Watu Tulis,
saya langsung menjatuhkan diri menghadap bulan. Pos 3 luas, bisa untuk mendirikan
cukup banyak tenda. Saat kami datang, baru ada dua atau tiga tenda yang berdiri
di sana. Teman-teman langsung sibuk mencari tempat yang pas untuk mendirikan
tenda. Saya mengamati mereka yang ternyata sudah sangat jauh dari tempat
saya berbaring. Akhirnya, saya menyeret kaki menuju mereka, membantu
mendirikan tenda dengan energi seadanya.
Saat tenda perempuan berdiri, tanpa pikir
panjang saya langsung masuk, membuka tas untuk mengeluarkan sleeping bag dan
matras. Lalu saya menjatuhkan diri, tertidur. Tidak mempedulikan tenda
laki-laki yang masih didirikan karena tenaga saya habis. Tidur saya tidak nyenyak.
Tengah malam hujan angin. Tetapi saya tidak punya tenaga untuk sekadar panik
atau berdoa.
Sabtu pagi, Watu Tulis berkabut. |
Pos Watu Tulis |
Naik turun beberapa bukit seperti ini. |
Gimana nggak jatuh cinta kalau pemandangannya kaya gini? |
Sekitar pukul 07.00 hari Sabtu, kabut
mengelilingi Pos Watu Tulis. Tenda-tenda lain sudah banyak yang berdiri. Kami melanjutkan
perjalanan menuju puncak. Barang-barang kami tinggalkan di tenda. Saya pikir medan
di menuju pos 3 adalah yang terberat. Ternyata, untuk menuju Sabana 1 dan
Sabana 2 adalah medan yang terparah tingkat kesulitannya. Kami harus naik turun beberapa bukit untuk sampai di puncak. Sekitar pukul 11.00, kami sampai di Puncak
Kentheng Songo. Ketika menginjakkan kaki di puncak, lantas saya dan teman-teman
berbaring. Tenaga saya benar-benar habis.
Perjalanan naik. |
Sebelum turun, saya mengelilingi puncak. Ketika
sudah sampai di atas dan melihat pemandangan, ternyata rasa lelah saya terhapus
oleh rasa puas. Puas sudah berhasil sampai puncak, puas dengan semangat dan
hasil kerja sepanjang perjalanan.
Setelah berfoto, kami segera turun. Ternyata jalan
menurun lebih sulit dari pada naik. Keuntungannya, jalan yang menurun membuat tenaga tidak
terlalu cepat habis dan waktu tempuh kami dari puncak sampai tenda hanya
berkisar dua jam. Begitu sampai di tenda, kami makan dengan persediaan makanan
seadanya, menata tenda dan barang-barang, lalu turun lewat jalur lain. Jalur ini
benar-benar di tengah hutan, jalannya masih dipenuhi semak-semak namun lebih cepat. Sekitar pukul 17.00 kami sudah sampai di pos 1 dan menjelang Maghrib melanjutkan perjalanan
ke basecamp. Sepertinya sih efek jalan maghrib, nggak tahu kenapa jalan dari pos
1 ke basecamp terasa lama. Akhirnya sekitar pukul 18.30 kami sudah
sampai di basecamp. Tidak ada jalan kaki lagi, saya sudah tidak kuat.
Perjalanan pulang. |
Kami kembali menuju Jogja sekitar pukul
19.00, dan saat dalam perjalanan pulang ada-ada saja halangan rintangannya. Halangan rintangan
yang kalau diinget-inget lucu sih, sebenarnya. Saya sampai di kos-kosan sekitar
pukul 00.00, langsung mandi dan baru terasa kalau badan sakit semua.
Team Merbabu |
Mendaki sebenarnya adalah tentang kebersamaan. Beruntung, saya pergi dengan teman-teman yang tidak meremehkan walau mereka memiliki energi lebih banyak dan kekuatan lebih besar dari saya. Ucapan terima kasih untuk teman-teman baru, karena sudah sabar dan tidak mengeluhkan saya yang baru pertama kali mendaki. Saya tidak akan sampai di puncak jika tidak bersama teman-teman yang baik.
"Tidak ada yang namanya orang asing.
Yang ada hanya teman baru yang belum kau temui."
"Tidak ada yang namanya orang asing.
Yang ada hanya teman baru yang belum kau temui."
Merbabu,
16-17 Mei 2014
Merbabu,
16-17 Mei 2014
Paling banyak dibaca
[ REVIEW ] My Mister: Terima Kasih Ahjussi dan Lee Ji An
- Get link
- X
- Other Apps
[ REVIEW ] Drama Korea A Love So Beautiful Buat Shin Sol-I dan Cha Heon
- Get link
- X
- Other Apps
[ Review ] Drama Korea Itaewon Class: Menjadi Tim Oh Soo Ah
- Get link
- X
- Other Apps
[ REVIEW ] Drama Korea School 2015: Who Are You setelah 7 Kali Menonton
- Get link
- X
- Other Apps
Backpacker ke Singapura - Malaysia dan Hal-hal yang Harus Disiapkan
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment
Berikan komentarmu untuk tulisan ini, yuk! Btw kalau mau komen bisa lewat PC ya :)